Brasilia (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memperingatkan Brasil, Rabu, Iran hanya mau berunding mengenai program nuklirnya jika sanksi-sanksi berita terbaru diberlakukan. "Hanya setelah kita memberlakukan sanksi-sanksi, Iran akan bernegosiasi dengan sungguh-sungguh," kata Hillary pada jumpa pers dengan Menteri Luar Negeri Brasil Celso Amorim.

Brasil menentang upaya-upaya yang dipelopori AS untuk memberlakukan paket sanksi keempat PBB terhadap Iran karena pembangkangannya yang terus-menerus terhadap tuntutan masyarakat internasional untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya.

Pada jumpa pers itu, Hillary berkali-kali ditanya wartawan setempat mengenai mengapa AS berusaha keras mendorong sanksi-sanksi berita terbaru pada Iran.

See how much you can learn about tech when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva memperingatkan dunia lowongan kerja terbaru Rabu agar tidak menyudutkan Iran.

Lula menyampaikan pernyataan itu menjelang pertemuannya dengan Hillary. Menlu AS itu diperkirakan akan meminta dukungan Brasil bagi sanksi-sanksi lebih keras PBB pada Iran.

Brasil saat ini termasuk 15 anggota Dewan Keamanan PBB meski tidak memiliki hak veto seperti lima anggota tetap DK -- Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS.

Ketegangan menyangkut program nuklir Iran memuncak setelah mereka menolak perjanjian nuklir yang ditengahi badan atom PBB dan juga mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pengayaan uranium baru.

AS, Israel dan sejumlah negara Barat menuduh Iran menggunakan program nuklirnya sebagai selubung untuk membuat senjata atom, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil damai. (M014/K004)