Metrotvnews.com, Jakarta: Ratusan warga Sukapura, RW 07, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (23/2) kemarin sore, mengamuk dan bentrok dengan ratusan anggota ormas Pemuda Pancasila. Bentrok dipicu rebutan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Kerusuhan sudah sering terjadi dan belum ada pihak yang mampu meredam keadaan ini. Ratusan warga pun mengamuk dengan membuka paksa pagar yang terbuat dari seng. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Ratusan warga yang didominasi ibu-ibu ini kesal, karena lahan fasos-fasum milik warga dipagari oleh PT Nusa Prima Usaha. Warga pun bentrok dengan anggota ormas PP yang djadikan penjaga lahan milik PT Nusa Prima Usaha. Terjadi saling pukul antara warga dan anggota ormas PP. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Polisi yang berada di lokasi pun sempat cekcok mulut dengan warga dan anggota ormas, untuk membubarkan massa. Warga membakar kayu-kayu dan seng, setelah mereka membongkar pagar itu, yang menutupi lahan fasos-fasum. Anak-anak juga terlibat membakar kayu dan seng. Salah satu warga, Hajjah Lubis, mengatakan, bahwa pengembang tidak bisa membedakan lahan milik warga dengan lahan yang diklaim milik pengembang. Menurutnya lahan fasos-fasum ini berada didalam Komplek Bea Cukai di Sukapura, RW 07, Cilincing, Jakarta Utara. Rencananya pihak pengembang akan menjadikan lahan tersebut menjadi lahan perumahan. Atas kebijakan itu warga tidak terima. Warga mengaku puluhan tahun menjadikan lahan tersebut untuk kepentingan fasos-fasum warga. Warga meminta pihak terkait segera menuntaskan perkara tersebut. Hingga kini aparat gabungan dari Mapolres Jakarta Utara masih berjaga-jaga di lokasi lahan sengketa.(Rendy Saputra/RIZ)
