Jerusalem (ANTARA News/AFP) - PM Israel Benjamin Netanyahu akan menemui Presiden Hosni Mubarak di Mesir, Senin depan, untuk membahas dimulainya lagi pembicaraan perdamaian Timur Tengah, kata seorang pejabat penting Israel. Kedua pemimpin itu telah sepakat dalam pembicaraan melalui telpon Senin malam untuk bertemu Senin depan di Sharm el Sheikh, tempat peristirahatan dekat Laut Merah, tempat Mubarak beristirahat untuk memulihkan kesehatan setelah operasi bulan lalu.

"Keduanya akan membicarakan semua macam masalah, khususnya dimulainya lagi pembicaraan perdamaian dengan Palestina", yang telah ditangguhkan pada Desember 2008 setelah Israel melancarkan serangan militer yang menghancurkan di Jalur Gaza, ia menambahkan.

Mesir telah lama memerantarai pembicaraan antara Israel dan Palestina.

Berita tentang rencana pertemuan Mubarak dan Netanyahu itu tiba hanya beberapa hari setelah kunjungan utusan AS untuk Timur Tengah George Mitchell ke kawasan tersebut.

Kunjungan itu dimaksudkan untuk menghidupkan kembali "pembicaraan dekat" tak langsung yang gagal segera setelah dimulai Maret lalu, setelah Israel mengumumkan negara itu akan membangun sejumlah rumah berita terbaru di Jerusalem Timur yang diduduki.

See how much you can learn about tech when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.

Laporan pertemuan kedua pemimpin itu juga datang ketika Menlu AS Hillary Clinton memuji sebagai "baik sekali" pembicaraannya dengan Menhan Israel Ehud Barak di Washington.

Barak, bekas perdana menteri yang hampir menandatangani perjanjian perdamaian dengan Palestina satu dasawarsa lalu, senang menjadi pusat perhatian di Washington, berbeda dengan sambutan bernada murung bulan lalu pada Netanyahu.

Ketika Barak dan Hillary berdiri tersenyum bersama, Hillary memuji pembicaraan dengannya sebagai "pembicaraan yang positif, sangat konstruktif dan baik sekali" sebelum Barak bertemu dengan timpalannya dari AS, Robert Gates.

Barak berterima kasih pada pemerintah Presiden AS Barack Obama karena pendekatan ketatnya pada apa yang seharusnya dilakukan di Timur Tengah dalam upaya untuk mendesak semua pihak, bergerak bersama ke arah perdamaian.

Menurut jurubicara Deplu AS Philip Crowley, Hillary, Barak, Mitchell dan diplomat penting Jeffrey Feltman telah mengadakan setengah jam pembicaraan setelah tim kedua belah pihak bertemu selama 35 menit.

Crowley menolak mengatakan apakah kemajuan telah dicapai oleh Mitchell (dalam misinya ke Timur Tengah) atau dalam pembicaraan di Washington, Selasa. (S008/K004)