Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Prijanto mengatakan, banjir yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di Jakarta awal pekan lalu disebabkan kapasitas drainase tidak mampu menampung luapan air akibat curah hujan yang tinggi. Menurutnya, saat itu curah hujan mencapai 110-120 mm. "Sementara daya tampung gorong-gorong atau drainase di Jakarta hanya 80 mm. Kejadian itu karena memang sudah melebihi dari kemampuan kita. Drainase kita pada masa lalu hanya dirancang menampung air 80 mm," ujarnya usai mengikuti rapat membahas transportasi yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Jumat (29/10). Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
Prijanto mengatakan, curah hujan yang mencapai 110 hingga 120 mm, mengakibatkan 20 titik genangan di Jakarta. Untuk mengantisipasi agar tidak terulang, penyelesaian Banjir Kanal Timur (BKT) akan dipercepat. Selain itu, akan dilakukan perbaikan sejumlah drainase. Akhir 2010, direncanakan 36 titik drainase di Jakarta yang akan dibersihkan, dengan biaya Rp66 miliar. Sedangkan pada 2011, direncanakan akan dibangun sejumlah drainase baru dengan biaya sekitar Rp110 miliar. Prijanto menambahkan, drainase Jakarta sebagian besar tersumbat oleh tumpukan sampah. "Bahkan untuk satu gorong-gorong saja, sampah yang menyumbatnya bisa ber truk-truk banyaknya," katanya. Ia mencontohkan gorong-gorong yang dibersihkan di Jl Panjaitan. "Tahu nggak untuk satu gorong-gorong itu sampahnya berapa banyak, bisa 10 hingga 15 truk. Bahkan ada kasur hingga kulkas di dalam," ungkap Prijanto.(Ant/BEY)
No comments:
Post a Comment