Metrotvnews.com, Tangsel: Panitia Pengawas Pemilu Tangerang Selatan, Banten, menyatakan calon wakil wali kota Andre Taulany tidak terbukti melakukan pelanggaran. Hal itu diungkap anggota Panwaslu Tangsel Bidang Pengawasan dan Humas Robert Purba. "Berdasarkan hasil pleno dan konsultasi dengan Bawaslu, yang dilaporkan oleh pelapor ternyata tidak cukup bukti untuk menjatuhkan sanksi bagi Andre," Robert di Tangerang, Rabu (27/1). Diterangkan Robet, barang bukti yang diajukan pelapor berupa foto dan rekaman VCD, tidak cukup kuat. Selain itu jangka waktu kejadian dengan laporan lebih dua pekan. Sebab itu Panwaslu menilai laporan sudah kedaluwarsa. You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
Seperti diketahui, 11 Januari lalu seorang warga bernama Puji Iman Jakarsih melaporkan Andre atas aktivitasnya di Pendapa Tangerang, 29 Desember 2010. Kala itu Andre bertemu Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan sejumlah pejabat teras. Acara itu dinilai sarat muatan politik. Selanjutnya 15 Januari 2011, Ibnu Jandi, aktivis LSM, melaporkan kasus serupa ke Panwaslu Tangsel. Dalam laporan itu Ibnu Jandi membawa rekaman VCD berisi acara hiburan di stasiun televisi. Dalam acara komedi itu tersimpan kampanye terselubung Andre bersama rekan-rekannya. Diakui Robert Purba, memutus laporan itu tidak mudah. Panwaslu butuh hampir dua minggu dan meminta saran Bawaslu. "Kami tidak ingin mengulang kejadian yang sebelumnya," kata Robert. Jika ada pihak-pihak yang tidak puas, kata Robert. Itu adalah hak dari pihak tersebut. "Yang pasti kami coba bersikap adil. Kalau ada laporan lagi, silahkan saja dilaporkan ke kami, dan akan kami proses," katanya. Ibnu Jandi, pelapor, kecewa terhadap putusan Panwaslu Tangsel. "Bukti yang ada sudah cukup kuat. Kalau kurang, apanya lagi yang kurang," katanya. (Ant/*****)
No comments:
Post a Comment